Senin, 09 April 2012

ANTARA SANTUN DAN KEMUNAFIKAN



KETIKA SOPAN SANTUN SEKEDAR PEMBUNGKUS KEMUNAFIKAN

   Adalah drama yang semakin biasa kita dengar dan saksikan, ketika sikap yang seolah baik hanyalah kedok demi mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Sayang sekali budaya luhur yang mustinya kita junjung tinggi dengan segala konsekuensinya apabila dilanggar, hanya menjadi "alat pencitraan" bagi sebagian orang demi mendapatkan sebuah sanjungan ataupun keuntungan.
   Santun sesungguhnya memberikan arti yang luas mencakup sebuah tanggung jawab terhadap sikap mulia itu sendiri. Ketika seseorang bersikap santun, haruslah diikuti dengan ihtikad baik, ikhlas dan tunduk kepada aturan atau hukum yang berlaku secara menyeluruh/umum (dulu hanya berdasarkan hukum adat atau setempat namun dalam perkembangannya, masuknya budaya luar dan agama cakupannya menjadi lebih luas).
   Entah bagaimana bisa terjadi hari gini, sopan santun seolah sudah tergadai dengan kepentingan-kepentingan yang justru jauh dari nilai-nilai luhur bahkan dengan agama yang sudah berkembang dengan baik. Apa yang dicontohkan para pemimpin di negeri ini justru menampilkan sebuah adegan yang "menjijikkan" dimana sikap santun justru dijadikan sebagai alat untuk membungkus segala "kemunafikan". Seorang yang tampak begitu "sederhana dan low profil" (dan tentu disanjung-sanjung pengikutnya) tak lebih adalah koruptor yang sebenarnya jauh lebih jahat dan berbahaya dari "teroris..!!" 
   Memang tidak ada yang sempurna di dunia ini, bahkan seorang "nabi" sekalipun. Namun alangkah mulianya jika segala kekurangan itu bisa kita benahi (bukan ditutup-tutupi), lalu untuk apa kita musti menjaga silaturahmi kalo bukan untuk saling menasehati dan saling melengkapi..!?

Kamis, 05 April 2012

OBAT CANTENGAN PALING MUJARAB


"OBAT CANTENGAN" PALING MUJARAB BIKIN KELUARGA TAMBAH AKRAB

   Seringkali kita dibuat geram dengan penyakit yang satu ini. Banyak cara dan resep yang beredar namun saya yakin tidak semuanya bisa anda lakukan (mungkin sulit mendapatkan bahan/obatnya) bahkan sudah berbagai obat kita bubuhkan, namun sakitnya seperti membandel dan gak mau hilang-hilang. Terkadang ketika malam hari sudah kita upayakan melakukan "treatment" dengan baik namun ketika bangun pagi malah mengecewakan hasilnya, justru cekot-cekotnya menjadi-jadi, hihi cucian deh lo.. (becanda kog tapi bener loh sakit.!!)
   Cantengan yang dalam bahasa medisnya disebut "Paronychia"  tidak mengenal umur, jenis kelamin atau strata sosial. Jadi Anda yang pernah mengalami yang namanya cantengan tidak perlu malu, karena banyak tokoh-tokoh pemimpin kita juga pernah mengalaminya. Salah satunya adalah Mantan Presiden kita Soekarno. Beliau sampai rela melubangi sepatunya ketika jempol kakinya cantengan (sebentar tak bayangkan dulu.!?) hehe
   Okay.. let's go back to the point, then how..?? hoho.. Sebelumnya saya musti katakan kepada anda, bahwa cara yang saya bocorkan ini memang agak sedikit "ekstrim" namun saya berani jamin 100% keberhasilannya (saya dan anak-anak saya sudah membuktikannya berulang kali)
   Pertama, anda bersihkan jari yang lagi bermasalah dan gunting kukunya seperti biasanya (normal saja) setelah itu anda musti mempersiapkan "mental dengan baik" loh kog..!? hehe (tenang saja, ini barangkali bisa jadi momen yang indah dan berkesan buat anda sekeluarga, karena membutuhkan kepercayaan yang tinggi..!!)
   Kedua, persilahkan pasangan/partner anda mengambil posisi "memelintir" pada jari yang sakit seperti pada gambar (karena tidak mungkin anda lakukan sendiri, kalaupun terpaksa hasilnya kurang maksimal) Kedua belah pihak harus sama-sama yakin dan tidak boleh ragu (si korban eh maksud saya yang sakit musti pasrah dan yang memelintir harus tatag dan gak boleh setengah-setengah..!!)
   Ketiga, action..!! pelintir maju-mundur bolak-balik (15-20 plintiran) dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat (silahkan berteriak bila perlu tapi jangan kenceng-kenceng, tar dikira ada KDRT..!) tapi juga jangan terlalu lemah karena malah tidak efektif. Lakukan 2 sampai 3 kali "action" sampai ada indikasi sedikit mengeluarkan cairan dari sela-sela kuku yang bengkak. CUKUP..!! Sebaiknya "action/treatment" dilakukan ketika bengkak masih di awal, bukan apa-apa kalo udah lama tar tambah awang-awangen/takut kalo mau diplintir kan..!? hahaha. Selamat mencoba semoga bermanfaat, jangan kalah ma cantengan..!!

Rabu, 04 April 2012

MALING BENSIN VS MALING SENDAL



"JAHATAN MANA, MALING BENSIN VS MALING SENDAL..!?"

   Sepertinya pemerintah hingga detik ini masih saja menjual "citra santun" daripada menegakkan hukum. Hukum terasa begitu tegas dan jahat bagi rakyat, namun tidak bagi para penguasa (semua masih bisa diatur..)
   Drama "subsidi BBM" sebenarnya terlalu jelas menunjukkan sikap pemerintah yang tidak tegas dan cenderung terlalu "menjaga santun" justru kepada pelanggar pengguna bbm bersubsidi khususnya dari kalangan "berduit" Apa yang mereka sebut pemberian subsidi hanya menguntungkan pihak yang tidak berhak sebenarnya seolah memberikan asumsi, bahwa maksud pemerintah adalah baik. Namun menjadi "tidak benar" ketika implementasi di lapangan tidak menunjukkan demikian.
   Apa susahnya membuat peraturan yang tegas dan resmi tentang kriteria-kriteria pengguna ber/non subsidi, berikut sanksi-sanksinya? Kalau boleh berpikir lebih arif, sebenarnya mereka tidak lebih baik dari "maling ayam ataupun sendal". Kalau dampak yang ditimbulkan para pelanggar tersebut memang membuat kerugian negara sedemikian rupa, kenapa sikap pemerintah seolah "ragu dan takut", apa yang sebenarnya sedang mereka lindungi.. benarkah untuk kepentingan rakyat..!!?? 

Selasa, 03 April 2012

BELIMBING WULUH YANG AMPUH

 

TIPS MEMBERSIHKAN KERAMIK KAMAR MANDI

   
   Seringkali kita dibuat kesal dengan kerak yang menempel pada keramik kamar mandi. Sebetulnya semua itu bisa dihindari asalkan kita selalu rajin membilasnya begitu selesai mempergunakan. Namun sudah jadi tradisi begitu selesai kita biasanya sesegera mungkin meninggalkannya karena keburu pekerjaan atau mungkin takut kedinginan.. hehe.
   Oke ini ada sebuah tips yang saya dapat dari karya ilmiah seorang pelajar SMP di Malang, yang mengambil judul "Buah Belimbing Sayur/Wuluh Sebagai Pembersih Handal Keramik".
Caranya cukup mudah:
1. Siapkan belimbing segar (bisa beli atau minta tetangga pasti dikasih)
2. Kupas sedikit kulit tipisnya, lalu gosokkan secara merata pada keramik dengan gerakan memutar.
3. Diamkan sebentar barang 10 menit (ambil minum dululah, saya yakin anda cukup berkeringat..!! he)
4. Sikat dengan sikat halus (bisa sikat gigi bekas) atau gosok dengan kain yang agak kasar.
5. Terakhir bilas dengan air bersih dan breng breng.. keramik anda sudah seperti baru lagi.
6. Untuk kerak lama mungkin perlu dilakukan berulang-ulang (hentikan jika anda sudah merasa capek)
   Semoga tips ini bermanfaat dan menjadi lebih betah berlama-lama di kamar mandi.. hehe. Selamat mencoba..

Senin, 02 April 2012

SEPERTI POHON RINDANG



"SEPERTI MENANAM SEBUAH POHON RINDANG, BUTUH WAKTU YANG PANJANG"

   Rakyat seolah sudah mempercayakan semuanya mulai dari pengadaan bibit, pengelolaan, perawatan hingga penuaian hasilnya kelak kemudian hari.. Namun apa jadinya jika mereka yang diberi kepercayaan justru lebih mengutamakan kepentingan pribadi atau golongan?. 
   Pohon yang seharusnya perlahan namun pasti akan menaungi seluruh rakyat malah tidak bisa tumbuh dengan baik karena ulah pengelolanya. Bibitnya kurang baik, harga terlalu mahal, pengelolaan dan perawatan yang tidak maksimal menjadi sebab hal ini terjadi. 
   Semua impian, bahwa pohon itu suatu saat akan mampu mengayomi seluruh rakyat yang bernaung di bawahnya hanyalah angan-angan yang sia-sia belaka.. (Mungkinkah kita mampu menemukan pemimpin-pemimpin yang berwawasan jauh ke depan, bukan cuman mengeruk kekayaan.. di depan..!?

Minggu, 01 April 2012

KESADARAN HUKUM YANG BURUK

"Partai Demokrat memberikan pelajaran yang buruk tentang kesadaran hukum"

Apa yang sedang mereka "mainkan" dalam kasus yang tengah menimpa sebagian kadernya justru memperlihatkan ketidakseriusan bahkan sangat konyol dan kekanakan.
Mereka seolah beranggapan, bahwa kasus wisma atlet tidaklah terlalu dahsyat dibandingkan dengan kasus-kasus lain yang belum terungkap!.
Bukankah ini seperti seorang maling ayam yang menolak ditangkap gara-gara maling kambingya belum tertangkap?. (Mana ada hukum seperti itu..!?